PIALA DUNIA ITALIA 1934 (27 Mei-10 Juni 1934)
Italia yang saat itu dipimpin pemerintahan fasis Benito Mussolini, ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia jilid kedua. Ajang ini dimanfaatkan Mussolini sebagai alat propaganda ideologi fasisnya. Caranya, Italia harus juara dunia.
Juara bertahan, Uruguay, menolak hadir sebagai balasan atas absennya tim-tim Eropa di Piala Dunia terdahulu. Sementara itu, FIFA masih bersitegang dengan asosiasi sepakbola Britania Raya, sehingga Inggris, Skotlandia, Irlandia Utara dan Wales tak ikut kualifikasi.
Ancaman Hukuman Mati
Presiden Komite Olimpiade Italia sekaligus panitia Piala Dunia 1934, Jenderal Giorgio Vaccaro menghadap Sang Pemimpin, Il Duce, Benito Mussolini yang terkenal suka menghukum mati lawan politik atau penentangnya.
Mussolini: “Jenderal, saya tak tahu bagaimana caranya, tapi Italia harus memenangi kejuaraan dunia.”
Vaccaro: “Kami akan melakukan semua kemungkinan, Duce”
Mussolini: “Anda tak mengerti maksud saya, jenderal. Saya sudah katakan bahwa Italia harus menjadi juara dunia!”
Vaccaro pun langsung pucat. Semua keinginan Mussolini harus terpenuhi.
Il Duce juga mengintervensi wasit-wasit. Wasit Belgia, Louis Baert dan Rene Mercet asal Swiss, membuat keputusan-keputusan kontroversial saat Italia melawan Spanyol. Kedua wasit pun dihukum oleh FIFA.
Naturalisasi
Kebijakan naturalisasi pemain keturunan seperti yang dilakukan Indonesia, ternyata sudah dilakukan Italia pada Piala Dunia 1934.
Pemain berdarah Italia dari Argentina, Raimundo Orsi, Luis Monti dan Enrique Guaita, serta pemain Brasil, Anfilogino Guarisi, dipanggil pelatih Vittorio Pozzo.
Raimundo Orsi |
Seperti timnas kita, kebijakan Italia waktu itu pun mengundang cibiran. Tapi dengan enteng pelatih Italia, Vittorio Pozzo, berkata, "Ayah mereka adalah orang Italia."
![]() |
Vittorio Pozzo |
Akibatnya, Argentina dan Brasil cuma mengirim tim gurem ke Piala Dunia 1934, takut kalau para pemain terbaiknya diambil lagi oleh Il Duce. Hasilnya bisa ditebak, keduanya langsung tersingkir. Bayangkan, naik kapal 8.000 mil hanya untuk bermain selama 90 menit saja!
Wunderteam Austria
![]() |
Franz Binder |
Pada masa itu, ada tim hebat yang bisa menjadi penjegal ambisi Italia menjadi juara dunia. Timnas Austria sempat mengalahkan Azzuri 4-2 dalam partai persahabatan di Turin, empat bulan sebelum Piala Dunia.
Betul saja, kedua tim bertemu di semifinal. Disaksikan 60.000 suporter di San Siro, gol Guaita ke gawang Peter Plater di menit ke-19, membawa Italia mengalahkan Sindelar dkk. dan melaju ke final menghadapi Cekoslowakia.
![]() |
Partai Italia melawan Austria 1934. |
Tim asuhan Hugo Meisl ini disebut sebagai Wunderteam saking hebatnya. Pemain kunci mereka adalah Matthias Sindelar yang dijuluki ‘Der Papierener’ atau Manusia Kertas karena kelincahannya. Ia membela Austria 44 kali dan membuat 17 gol. Sayang, di akhir hayatnya, pemain berdarah Yahudi ini dikhianati anggota Nazi yang menyusup ke tim. Sindelar ditemukan mati bunuh diri dengan gas beracun. Tragis.
Final
Final dimainkan di Stadion Nazionale PNF, Roma disaksikan 50.000 pasang mata termasuk Il Duce.
Cekoslowakia adalah negara pertama yang pemainnya hanya berasal dari dua klub saja, Sparta Prague dan Slavia Prague.
![]() |
Tim Cekoslovakia, hanya diperkuat pemain Sparta dan Slavia. |
Mussolini pasti geram ketika gawang Italia bobol lebih dahulu menit ke-76 oleh tandem Nejedly-Antonin Puc. Beruntung lima menit kemudian Orsi menyamakan kedudukan dan memaksakan perpanjangan waktu. Pada babak tambahan, gol Angelo Schiavio menit ke-5 membawa Italia meraih gelar juara.
![]() |
Sang diktator boleh bangga, tapi ia tercatat sebagai orang pertama yang meracuni sepakbola dengan politik.
![]() |
Giuseppe Meazza memberi salam kepada Il Duce saat akan menerima trofi. |
Contoh yang nyata, setiap pemain Azzuri yang masuk ke lapangan, wajib memberi facist salute (salam fasis). Sepanjang zaman, tim ini selalu diejek sebagai ‘Mussolini Azzuri’.
![]() |
Giuseppe Meazza
![]() |
Giuseppe Meazza (kiri). |
Pemain yang paling sering masuk koran. Dia pencetak gol paling produktif pada tahun 1930-an, 33 gol dari 53 penampilannya di tim nasional. Di Piala Dunia 1934 anak Milan ini membuat dua gol. Top scorer di kompetisi Serie A 1929-1930 itu memulai karir pada usia 17 tahun di Inter, lalu pindah ke AC Milan. Ia juga pernah membela Juventus dan Atalanta. Dalam usia 69 tahun, pada 1979, Meazza meninggal dunia. Namanya diabadikan sebagai nama stadion di Milan.
HASIL PERTANDINGAN
BABAK 1
Italia-AS 7-1
Cekoslovakia-Rumania 2-1
Jerman-Belgia 5-2
Austria-Prancis 3-2
Spanyol-Brasil 3-1
Swiss-Belanda 3-2
Swedia-Argentina 3-2
Hongaria-Mesir 4-2.
Cekoslovakia-Rumania 2-1
Jerman-Belgia 5-2
Austria-Prancis 3-2
Spanyol-Brasil 3-1
Swiss-Belanda 3-2
Swedia-Argentina 3-2
Hongaria-Mesir 4-2.
PEREMPATFINAL
Jerman-Swedia 2-1
Austria-Hongaria 2-1
Cekoslovakia-Swiss 3-2
Italia-Spanyol 1-1 (partai ulangan Italia-Spanyol 1-0)
Austria-Hongaria 2-1
Cekoslovakia-Swiss 3-2
Italia-Spanyol 1-1 (partai ulangan Italia-Spanyol 1-0)
SEMIFINAL
Cekoslovakia-Jerman 3-1
Italia-Austria 1-0
Italia-Austria 1-0
FINAL
Italia- Cekoslovakia 2-1
(0:1 Puc (76), 1:1 Orsi (81), 2:1 Schiavio (95))
Italia : Allemandi, Guaita, Monti, Orsi, Schiavio, Monzeglio, Meazza, Ferraris, Bertolini, Combi, Ferrara.
Cekoslovakia: Cambal, Svoboda, Sobotka, Krcil, Junek, Zenisek, Puc, Planicka, Nejedly, Kostalek, Ctyroky.
PENCETAK GOL
5 gol: Oldrich Nejedly (Cekoslovakia)
4 gol: Angelo Schiavio (Italia), Edmund Conen (Jerman)
3 gol: Raimundo Orsi (Italia), Leopold Kielholz (Swiss)
4 gol: Angelo Schiavio (Italia), Edmund Conen (Jerman)
3 gol: Raimundo Orsi (Italia), Leopold Kielholz (Swiss)
STATISTIK
Jumlah Partai: 17
Total Gol: 70
Gol rata-rata: 4,12
Total Penonton: 395.000
Penonton Rata-rata: 23.235
Total Gol: 70
Gol rata-rata: 4,12
Total Penonton: 395.000
Penonton Rata-rata: 23.235
SKUAD ITALIA 1934
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJrGjmRGzeUijH2bmbMH96WUG34VlUwIcu9ot25XpD5QV9mbumHCzJK-aZaq5K34PwWLSZS9eYdW3mX8Ni7A10d3gS1So8qxFJ6fXc1U2G0khvg9jLJ53-CoV74UgmocWeOF8cqrlsCO4o/s320/1934+italiaa.jpg)
Luigi Allemandi (Bek)
Lahir: 18/11/1903, Tinggi/Berat: 178/76, Klub: Inter
Luigi Bertolini
Lahir: 13/9/1904, Tinggi/Berat: 177/66, Klub: Roma
Felice Placido Borel
Lahir: 5/4/1914, Tinggi/Berat: 179/76, Klub: Juventus
Armando Castelazzi
Lahir: 7/2/1904, Tinggi/Berat: 184/72, Klub: Inter
Carlo Ceresoli
Lahir: 14/6/1910, Tinggi/Berat: 178/76, Klub: Inter
Giampiero Combi (Kiper)
Lahir: 20/11/1902, Tinggi/Berat: 174/72, Klub: Juventus
Attilio Demaria
Lahir: 19/3/1909, Tinggi/Berat: 176/76, Klub: Inter
Ottavio Fantoni
Lahir: -/-/1907, Tinggi/Berat: -/-, Klub: Lazio
Giovanni Ferrari (Depan)
Lahir: 6/12/1907, Tinggi/Berat: 172/75, Klub: Juventus
Attilio Ferraris (Tengah)
Lahir: 26/3/1904, Tinggi/Berat: 174/73, Klub: Roma
Enrico Guaita (Depan)
Lahir: 15/7/1910, Tinggi/Berat: 172/73, Klub: Roma
Anfilogino Guarisi
Lahir: 26/12/1905, Tinggi/Berat: -/-, Klub: Roma
Giuseppe Meazza (Depan)
Lahir: 23/8/1910, Tinggi/Berat: 169/73, Klub: Inter
Mario Montesanto
Lahir: -/-/1909, Tinggi/Berat: -/-, Klub: Bologna
Luis Fernando Monti (Tengah)
Lahir: 15/5/1901, Tinggi/Berat: 167/76, Klub: Juventus
Eraldo Monzeglio (Bek)
Lahir: 5/6/1906, Tinggi/Berat: 173/74, Klub: Bologna
Raimundo Orsi Bibiani (Depan)
Lahir: 2/12/1901, Tinggi/Berat: 169/68, Klub: Juventus
Mario Pizziolo
Lahir: 8/12/1909, Tinggi/Berat: -/-, Klub: Fiorentina
Nereo Rocco
Lahir: 20/5/1912, Tinggi/Berat: 179/75, Klub: Trieste
Virginio Rosetta
Lahir: 25/2/1902, Tinggi/Berat: 172/74, Klub: Juventus
Angelo Schiavio (Depan)
Lahir: 15/10/1905, Tinggi/Berat: 178/69, Klub: Bologna
Pietro Serantoni
Lahir: 11/12/1906, Tinggi/Berat: 163/69, Klub: Inter
Pelatih: Vittorio Pozzo
Lahir: 12/3/1886
Cadangan: Pietro Arcari, Umberto Caligaris, Giuseppe Cavanna, M. Varglien.
No comments:
Post a Comment