Tuesday, 10 April 2012

World Cup 1986 Quarterfinal

PEREMPATFINAL

BRASIL 1-1 PRANCIS
Adu penalti 3-4.

Manuel Amoros.
Di perempat final, Prancis menghadapi juara dunia tiga kali Brasil di Guadalajara. Brasil tampil baik di awal pertandingan, dan Careca membuat Brasil unggul 1-0 setelah 18 menit pertandingan. Lima menit sebelum babak pertama, Prancis menyamakan kedudukan ketika Michel Platini mencetak gol ke-41 setelah mengkonversi umpan silang dari Dominique Rocheteau.
Brasil
mendapatkan kesempatan untuk memimpin kembali di babak kedua ketika Branco dilanggar oleh kiper Perancis, Joel Bats di area penalti menit ke-73'. Tapi Zico yang mengambil tendangan penalti gagal melakukan tugasnya.


Alemao versus Jean Tigana
 Pertandingan memasuki perpanjangan waktu, dan Perancis tampil lebih baik pada ekstra setengah jam. Tidak ada gol lagi dicetak, dan sudah waktunya untuk adu penalti. 

Duel Socrates lawan Jean Tigana.
  Socrates, yang mengambil penalti paling awal untuk Brasil, gagal. Tendangannya lurus saja ke pelukan kiper Perancis, Keenam penendang berikutnya semua berhasil mengonversi gol, sampai kemudian eksekusi Michel Platini terbang atas mistar. Brasil menyamakan skor tapi tidak lama. Julio Cesar gagal dengan penaltinya, dan Luis Fernandez kemudian mencetak gol untuk memenangkan Perancis 4-3 melalui adu penalti.
Zico.
BRASIL 1-1 PRANCIS (Adu Penalti 3-4)
Guadalajara, Meksiko, 21 Juni 1986
Gol: 1-0 Careca 17' ; 1-1 Platini 41'
 Adu Penalti:
Brasil ; Prancis
Socrates (gagal) 0-0; Stopyra 0-1

Alemao 1-1; Amoros 1-2
Zico 2-2; Bellone 2-3
Branco 3-3; Platini (gagal) 3-3
Julio Cesar (gagal) 3-3; Fernandez 3-4

Prancis (4-4-2) : Bats - Amoros, Bossis, Battiston, Tusseau - Fernandez, Giresse (Ferreri 84'), Tigana, Platini (kapten) - Rocheteau (Bellone 99'), Stopyra.
Pelatih : Henri Michel
Brasil (4-4-2) : Carlos - Josimar, Julio Cesar, Edinho (kapten), Branco - Elzo, Alemao, Junior (Silas 91'), Socrates - Careca, Muller (Zico 72')

Pelatih : Tele Santana.


Dua perempat final juga berakhir dengan adu penalti.

 JERMAN BARAT 0-0 MEKSIKO
Adu penalti 4-1.


Adegan menarik ketika para pemain Jerman melompat bersamaan memblok tendangan bebas Meksiko.
 Jerman Barat dan Meksiko bermain imbang 0-0 setelah perpanjangan waktu dan Jerman Barat mengalahkan tuan rumah 4-1 dalam adu penalti. Kiper Jerman, Harald Schumacher melompat ke kanan dalam tiga kali penalti Meksiko dan menghentikan dua dari mereka.

 SPANYOL 1-1 BELGIA
Adu penalti 4-5.

Pemain Belgia, Franky Vercauteren mengecoh pemain Spanyol.
Jan Ceulemans membawa Belgia unggul 1-0 melawan Spanyol di menit 35, tapi pemain pengganti Spanyol, Senor menyamakan kedudukan lima menit berselang. Tidak ada gol lagi di waktu tambahan, dan Belgia memenangkan adu penalti 5-4. 



ARGENTINA 2-1 INGGRIS
Suasana panas melingkupi duel ini, baik suhu di Meksiko maupun kondisi politik. Pada 1982, kedua negara sempat berperang memperebutkan Pulau Malvinas atau Falklands.
Di pertengahan babak pertama, Inggris seharusnya sudah unggul saat Peter Beardsley lolos dari sergapan kiper Pumpido. Sayang, meski gawang sudah melompong, tendangan Bearsley masih melenceng.
Argentina kesulitan menghadapi tembok Inggris yang dijaga si raksasa, Terry Butcher. Berkali-kali Maradona ataupun Jorge Valdano gagal menembusnya. Sebaliknya, Carlos Bilardo juga sukses menempatkan Oscar Ruggeri dan Jose Cuciuffo untuk menghambat gerak Beardsley dan Gary Lineker.
Di babak kedua, Inggris mulai memegang kendali. Namun kesalahan fatal Steve Hodge yang mengirim backpass melambung, harus dibayar mahal. Ia tidak melihat Maradona yang berdiri dibelakangnya. Bola tanggung itu akhirnya diterjang Maradona, dengan tangan, dan masuk ke gawang tanpa tersentuh kiper Peter Shilton yang sudah maju mencegahnya. Wasit mengesahkan gol tersebut.


Walhasil, lahirlah skandal terbesar Piala Dunia, Hand of God Goal atau Gol Tangan Tuhan.
Namun selang empat menit, Maradona membayar 'dosanya' dengan gol yang disebut-sebut 'tak masuk akal'. Dari lapangan tengah, Maradona berslalom memutar badan lalu melaju melewati Reid, Fenwick, Butcher, Sansom, Fenwick lagi lalu Shilton sendiri. Gol, 2-0!


Gol kedua Maradona melewati lima pemain Inggris termasuk kiper Peter Shilton.
 Semua yang berada di lapangan melongo, termasuk ratusan ribu penonton. Gol ini akhirnya terpilih sebagai "Gol Abad Ini" pada tahun 2002 di situs FIFA,
Di menit ke-80, Inggris akhirnya memperkecil kekalahan melalui Lineker yang menyundul bola tepat di mulut gawang Nery Pumpido.



ARGENTINA 2-1 INGGRIS
Azteca, Mexico City, 22 Juni 1986
Penonton : 114.580
Wasit : Ben Nasser (Tunisia)
Gol : 1-0 Maradona 50', 2-0 Maradona 54' ; 2-1 Lineker 80'
Argentina (5-3-2):
Kiper : 18- Nery Pumpido

Bek : 19- Oscar Ruggeri, 5- Jose Brown, 9- Jose Cuciuffo, 14- Ricardo Giusti, 2- Sergio Batista
Gelandang : 7- Jorge Burruchaga (20- Carlos Tapia 75'), 12- Hector Enrique, 16- Julio Olarticoechea
Penyerang : 11- Jorge Valdano, 10- Diego Maradona
Pelatih : Carlos Bilardo
Inggris (4-4-2)
Kiper : 1- Peter Shilton
Bek : 2- Gary Stevens, 6- Terry Butcher, 14- Terry Fenwick, 3- Kenny Samson
Gelandang : 17- Trevor Stevens (19- John Barnes 74'), 4- Glenn Hoddle, 16- Peter Reid (11- Chris Waddle 63'), 18- Steve Hodge
Penyerang : 10- Gary Lineker, 20- Peter Beardsley
Pelatih : Bobby Robson

No comments:

Post a Comment