Saturday, 3 December 2011

World Cup 1982


PIALA DUNIA SPANYOL 1982
24 Negara 

Pada April 1970, ketua FIFA lama, Sir Stanley Rous, menganjurkan Piala Dunia idealnya diikuti 24 tim. Pada kongres FIFA menjelang Piala Dunia 1978 menetapkan penambahan tim menjadi 24 pada event berikutnya. Jadilah Piala Dunia Spanyol 1982 diikuti 24 tim.
Pertandingan tuan rumah Spanyol melawan Inggris.
Format pun sama, ada penyisihan fase satu dan dua, tapi jumlah grup bertambah. 12 tim yang lolos ke fase kedua, dibagi empat grup masing-masing berisi tiga tim. Empat juara grup melaju ke semifinal. Format ini kelihatan panjang dan melelahkan. Di kejuaraan berikutnya, format ini tak dipakai lagi.
Kekuatiran akan kualitas peserta akibat penambahan peserta dijawab Kamerun yang menahan imbang Italia 0-0, Honduras yang memaksa tuan rumah seri, bahkan Aljazair yang bikin heboh dengan mengalahkan Jerman Barat 2-1.

Konspirasi Singkirkan Aljazair
Aksi Rabah Madjer mengalahkan Jerman Barat 2-1.
Kemenangan sensasional Aljazair atas Jerbar 2-1, membuat Rabah Madjer dan Lakhder Belloumi, sang pencetak gol, sontak mengharum. Setelah kalah 0-2 dari Austria, Cile mereka tekuk 3-2. Nasib mereka kini bergantung hasil Jerman Barat lawan Austria.
Karl-Heinz Rummenigge dikalahkan Aljazair.
Austria sudah pasti lolos tapi Rummenigge dkk. harus menang kalau ingin lolos. Menit ke-11, Jerman unggul lewat gol Horst Hrubesch. Kini kedua tim sudah pasti lolos dan di sisa pertandingan keduanya tak tampak ngotot lagi.
Setelah Karl-Heinz Rummenigge dkk. unggul,
partai Jerman-Austria ini langsung berjalan tidak menarik.
 Aljazair, yang bisa lolos seandainya Jerman menang 4-0, protes ke FIFA menuduh ada sandiwara, namun sia-sia saja.
Suporter Aljazair mengacung-acungkan uang tanda ada permainan yang menyingkirkan mereka.
Belajar dari pertandingan Argentina versus Peru 1978, dan Jerman lawan Austria 1982, FIFA kini menetapkan, pertandingan terakhir penyisihan grup harus dilaksanakan pada waktu yang bersamaan.

Maradona Di - espulso
Juara bertahan Argentina kini punya andalan baru. Diego Armando Maradona, yang tahun 1978 dianggap belum matang, kini menjadi tumpuan. Penampilannya ditunggu publik yang ingin melihat aksinya seperti saat membawa Argentina juara Piala Dunia Yunior 1979.
Butuh enam pemain Belgia untuk mengawal Diego Maradona.

Tapi apa mau dikata, justru tindakan tercela yang muncul. Argentina kalah dari Belgia 0-1 di partai pembukaan, tapi tetap lolos ke fase kedua bertemu Brasil dan Italia.
Maradona berantem dengan Zico.
Ketika melawan Brasil, Maradona yang saat itu memelihara brewok, menerjang perut pemain Samba, Batista. Tak pelak wasit Mario Rubio Vasquez menghadiahkan kartu merah untuk Maradona. Saat diberi kesempatan membela diri, anak muda ini malah mengatai timnya sebagai tim yang tidak lapar kemenangan.
Ingin menyaksikan Sang Bintang beraksi memukau, eh, malah Sang Bintang dikartumerah yang didapat.

Brasil-Argentina-Italia
Di penyisihan grup fase 2, ada grup maut yang diisi Brasil, Argentina dan Italia. Brasil dengan Socrates, Falcao, Cerezo dan Si Pele Putih, Zico, adalah tim terbaik pasca 1970. Mereka bak orkestra dengan irama permainan teratur dan mengasyikkan.
Zico (tengah) menyaksikan rekannya berduel dengan Antonio Cabrini (4).
Namun yang melejit justru tim tak terduga, Italia. Masalah suap di liga domestik, disusul penampilan tidak meyakinkan di fase 1 membuat Azzuri tak diunggulkan. Pertandingan Italia lawan Brasil disebut-sebut pertandingan terbaik. Setelah keduanya mengkudeta juara bertahan, Argentina, pada partai sebelumnya, kedua tim bertemu di partai terakhir menentukan siapa yang lolos ke semifinal.
Socrates.
Pertandingan yang asyik ditonton itu akhirnya dimenangkan Italia dengan skor 3-2.

Kejahatan Abad Ini
Terjangan Schumacher yang dijuluki 'kejahatan abad ini'.
Setelah tercela akibat kongkalikong saat menyingkirkan Aljazair, kini nama tim Jerman diperburuk oleh ulah kipernya, Harald Toni Schumacher. Di semifinal melawan Prancis di Stadion Sanchez Pijzuan Sevila, 8 Juli 1982, menit ke-56, bintang Prancis mengirim umpan terobosan yang dikejar Patrick Battiston. Schumacher, yang punya reflek, kecepatan dan keberanian prima namun bertemperamen tinggi ini,  juga maju menyongsong bola. Kedua pemain terlibat kontak, tapi Schumacher meninju wajah Battiston. Battiston terkapar pingsan selama tiga menit dengan tiga giginya rontok! Battiston yang baru masuk lima menit sebelumnya dibawa ke rumah sakit dengan tabung oksigen agar tetap bernafas. Celakanya wasit Belanda, Charles Corver menilai itu bola fifty-fifty jadi wajar terjadi kontak fisik.
Kalau Gordon Banks dikenal dengan Penyelamatan Abad Ini, aksi Schumacher malah dijuluki Crime of the Century alias Kejahatan Abad Ini. Beberapa bulan usai Piala Dunia, dari Koeln, Jerman, Schumacher mengendarai mobil sendiri ke Saint Etienne di Prancis untuk mengunjungi Battiston.

Tiket Final Diobral Murah

Di semifinal lain, Italia melaju ke final usai menundukkan Polandia 2-0.
Gelandang Prancis, Jean Tigana kontra Polandia di perebutan tempat ketiga.
Polandia kemudian mengalahkan Prancis 3-2 dan menjadi juara ketiga.

Paolo Rossi diganjal Paul Breitner di partai final Piala Dunia 1982.
Pada partai puncak, momentum catenaccio Italia terus berlanjut hingga mereka melibas Jerman Barat 3-1. Gol-gol Paolo Rossi, Marco Tardelli dan Alessandro Altobelli cuma dibalas satu gol oleh Paul Breitner.

Kiper dan kapten Italia, Dino Zoff mengangkat trofi juara.
Victory lap yang dilakukan Dino Zoff dkk. di Stadion Santiago Bernabeu berlangsung cukup meriah di hadapan 90 ribu penonton. Maklum, karena yang bertanding bukan tuan rumah, tiket final yang seharusnya 200 pound diturunkan menjadi hanya 4 pound saja!
Italia juara World Cup 1982.

HASIL PERTANDINGAN
FASE 1
GRUP A
Italia-Polandia 0-0
Kamerun-Peru 0-0
Italia-Peru 1-1
Kamerun-Polandia 0-0
Polandia-Peru 5-1
Italia-Kamerun 1-1
KLASEMEN GRUP A
Polandia 3 1 2 (5-1) 4
Italia 3 0 3 0 (2-2) 3
Kamerun 3 0 3 0 (1-1) 3
Peru 3 0 2 1 (2-6) 2

GRUP B
Aljazair-Jerman Barat 2-1
Austria-Cili 1-0
Cili-Jerman Barat 1-4
Austria-Aljazair 2-0
Aljazair-Cili 3-2
Jerman Barat-Austria 1-0
KLASEMEN GRUP B
Jerman Barat 3 2 0 1 (6-3) 4
Austria 3 2 0 1 (3-1) 4
Aljazair 3 2 0 1 (5-5) 4
Cili 3 0 0 3 (3-8) 0

GRUP C
Belgia-Argentina 1-0
Hongaria-El Salvador 10-1
Argentina-Hongaria 4-1
Belgia-El Salvador 1-0
Belgia-Hongaria 1-1
Argentina-El Salvador 2-0
KLASEMEN GRUP C
Belgia 3 2 1 0 (3-1) 5
Argentina 3 2 0 1 (6-2) 4
Hongaria 3 1 1 1 (12-6) 3
El Salvador 3 0 0 3 (1-13) 0

GRUP D
Inggris-Prancis 3-1
Cekoslovakia-Kuwait 1-1
Inggris-Cekoslovakia 2-0
Prancis-Kuwait 4-1
Cekoslovakia-Prancis 1-1
Inggris-Kuwait 1-0
KLASEMEN GRUP D
Inggris 3 3 0 0 (6-1) 6
Prancis 3 1 1 1 (6-5) 3
Cekoslovakia 3 0 2 1 (2-4) 2
Kuwait 3 0 1 2 (2-6) 1

GRUP E
Honduras-Spanyol 1-1
Irlandia Utara-Yugoslavia 0-0
Spanyol-Yugoslavia 2-1
Honduras-Irlandia Utara 1-1
Yugoslavia-Honduras 1-0
Irlandia Utara-Spanyol 1-0
KLASEMEN GRUP E
Irlandia Utara 3 1 2 0 (2-1) 4
Spanyol 3 1 1 1 (3-3) 3
Yugoslavia 3 1 1 1 (2-2) 5
Honduras 3 0 2 1 (2-3) 2

GRUP F
Brasil-Uni Soviet 2-1
Skotlandia-Selandia Baru 5-2
Brasil-Skotlandia 4-1
Uni Soviet-Selandia Baru 3-0
Skotlandia-Uni Soviet 2-2
Brasil-Selandia Baru 4-0
KLASEMEN GRUP F
Brasil 3 3 0 0 (10-2) 6
Uni Soviet 3 1 1 1 (6-4) 3
Skotlandia 3 1 1 1 (8-8) 3
Selandia Baru 3 0 0 3 (2-12) 0

FASE 2
GRUP 1
Polandia-Belgia 3-0
Uni Soviet-Belgia 1-0
Polandia-Uni Soviet 0-0
KLASEMEN GRUP 1
Polandia 2 1 1 0 (3-0) 3
Uni Soviet 2 1 1 0 (1-0) 3
Belgia 2 0 0 2 (0-4) 0

GRUP 2
Inggris-Jerman Barat 0-0
Jerman Barat-Spanyol 2-1
Inggris-Spanyol 0-0
KLASEMEN GRUP 2
Jerman Barat 2 1 1 0 (2-1) 3
Inggris 2 0 2 0 (0-0) 2
Spanyol 2 0 1 1 (1-2) 1

GRUP 3
Italia-Argentina 2-1
Brasil-Argentina 3-1
Italia-Brasil 3-2
KLASEMEN GRUP 3
Italia 2 2 0 0 (5-3) 4
Brasil 2 1 0 1 (5-4) 2
Argentina 2 0 0 2 (2-5) 0

GRUP 4
Prancis-Austria 1-0
Austria-Irlandia Utara 2-2
Prancis-Irlandia Utara 4-1
KLASEMEN GRUP 4
Prancis 2 2 0 0 (5-1) 4
Austria 2 0 1 1 (2-3) 1
Irlandia Utara 2 0 1 1 (3-6) 1

SEMIFINAL
Italia-Polandia 2-0
Jerman Barat-Prancis 3-3 (adu penalti 5-4)

PEREBUTAN TEMPAT KETIGA
Polandia-Prancis 3-2

FINAL
Italia-Jerman Barat 3-1
Gol: 1-0 Rossi 56', 2-0 Tardelli 69', 3-0 Altobelli 80', 3-1 Breitner 82'
Stadion Santiago Bernabeu, 11 Juli 1982
Wasit: Arnaldo Cesar Coelho (Brasil)
Penonton: 90.000
 
Italia, champion of the world 1982.
Italia: Zoff, Gentile, Bergomi, Collovati, Scirea, Cabrini, Oriali, Tardelli, Graziani (Altobelli/ Causio), Rossi, Conti.
Jerman Barat: Schumacher, Kaltz, Briegel, KH. Forster, Stielike, B. Forster, Breitner, Dremmler (Hrubesch), Rummenigge (H. Muller), Fischer, Littbarski.
Paolo Rossi.

PENCETAK GOL
6 gol: Paolo Rossi (Italia)
5 gol: Karl-Heinz Rummenigge (Jerman Barat)
4 gol: Zbigniew Boniek (Polandia)
4 gol: Zico (Brasil)

SKUAD ITALIA 1982

1 Dino ZOFF 28/02/1942 GK  
12 Ivano BORDON 13/04/1951 GK  186
22 Giovanni GALLI 29/04/1958 GK
2 Franco BARESI 08/05/1960 DF  
3 Giuseppe BERGOMI 22/12/1963 DF  
4 Antonio CABRINI 08/10/1957 DF  
5 Fulvio COLLOVATI 09/05/1957 DF  
6 Claudio GENTILE 27/09/1953 DF  
7 Gaetano SCIREA 25/05/1953 DF  
8 Pietro VIERCHOWOD 06/04/1959 DF  
9 Giancarlo ANTOGNONI 01/04/1954 MF  
10 Giuseppe DOSSENA 02/05/1958 MF  
11 Giampiero MARINI 25/02/1951 MF  
13 Gabriele ORIALI 25/11/1952 MF  
14 Marco TARDELLI 24/09/1954 MF  
15 Franco CAUSIO 01/02/1949 MF  
16 Bruno CONTI 13/03/1955 MF  
17 Daniele MASSARO 23/05/1961 MF  
18 Alessandro ALTOBELLI 28/11/1955 FW  
19 Francesco GRAZIANI 16/12/1952 FW  
20 Paolo ROSSI 23/09/1956 FW
21 Franco SELVAGGI 15/05/1953 FW  
 

Pelatih: Enzo Bearzot


No comments:

Post a Comment