ITALIA vs ARGENTINA 1-1
(adu penalti 3-4)
Stadion : San Paulo, Napoli, 3 Juli 1990
Gol: Schillaci 17' (Ita) ; Caniggia 67' (Arg)
Adu Penalti:
1-1 Baresi (gol) ; Serrizuella (gol)
2-2 Baggio (gol) ; Burruchaga (gol)
3-3 De Agostini (gol) ; Olarticoechea (gol)
3-4 Serena (gagal) ; Maradona (gol)
3-4 Donadoni (gagal) ; -
Kartu Kuning : Giannini (Ita) ; Ruggeri, Olarticoechea, Caniggia, Giusti, Batista (Arg)
Kartu Merah : Giusti (Arg)
Semifinal pertama mempertemukan tuan rumah Italia melawan juara bertahan, Argentina. Pertandingan dilaksanakan di kota Napoli, di mana kapten dan bintang Argentina, Diego Maradona, menjadi pujaan di kota tersebut. Napoli yang hanya sebuah klub kecil, menjadi scudetto dua kali sejak Maradona bergabung di sana. Bahkan, sebulan sebelum pertandingan ini, Maradona dan para tifosi Napoli baru saja merayakan manisnya gelar juara liga Italia. Namun, kini para tifosi itu terpaksa memusuhi Maradona karena menjadi lawan Italia untuk berebut tiket ke final Piala Dunia 1990.
Pertandingan berjalan 17 menit, striker Italia asal Juventus, Salvatore Schillaci, tiba-tiba lolos dari jebakan offside. Pemain ini memang suka menunggu di depan dan menjadi pemain yang paling sering terjebak offside, mirip seperti striker AC Milan yang baru saja pensiun, Fillipo Inzaghi.
Lolos dari jebakan offside, Schillaci tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Argentina, Sergio Goycoechea. Dengan mudah Toto, panggilan Schillaci, menceploskan bola ke gawang tim Tango.
Sebetulnya gol ini agak kontroversial karena berbau offside.
Schillaci merayakan golnya, yang menjadi gol kelima sepanjang turnamen.
Schillaci diganjal pemain Argentina.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLyBNa8YMjYoaemyZSCuLe_tOJ5_TtHGlXthoU940GWOT_vHvK46ZzAMn0MZgrcMEv1j0vabkKGnavF7krAKqi719yF1ZlIznTdHyhsIaj7aRQzqLMRRBGI2Y-8VNOmbvOnESsMPajOlxq/s320/semifinal1+7.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGoeIS-a_6Nb3XGft3-dpT-zrnAJTuiNxFXXYicKmi8ZQpotIJNNoO3geHfo5GxqROqj4RK_D9YTkd1F43M0-mN0UGKXQ8vbzyy9lyvymVFNH3uqV06c2ThpW1p_x0OlRTC5Qzrtf0SV8x/s320/semifinal1d.jpg)
Seperti diduga sebelumnya, tuan rumah Italia lebih mendominasi permainan dan menyerang sepanjang pertandingan. Argentina waktu itu bermain buruk sepanjang kejuaraan dengan mengandalkan permainan bertahan.
Tapi, petaka datang ke kubu Azzuri pada menit ke-67.
Sebuah umpan lambung dari tengah lapangan disambut Claudio Caniggia dengan sundulan. Dia menang duel udara melawan kiper Italia, Walter Zenga. Bola pun meluncur ke gawang. Skor menjadi 1-1.
Di sisa waktu plus babak perpanjangan waktu, Italia yang terus membombardir gawang Argentina tak mampu membuat gol tambahan. Alhasil diadakan adu penalti.
Sergio Goycoechea, seperti layaknya kiper Amerika Latin lainnya, lebih tangguh dalam adu penalti daripada kiper Eropa semacam Walter Zenga. Kiper Argentina itu mementahkan dua tendangan penalti Italia dan membawa Argentina melaju ke final. Meski demikian, cercaan dari para pengamat sepakbola waktu itu, menyertai langkah Argentina ke final yang tak disertai dengan permainan cantik.
Kesedihan dirasakan pelatih Italia, Azeglio Vicini dan kiper Walter Zenga.
Ambisi besar sebagai tuan rumah untuk menjadi kampiun Piala Dunia pupus sudah.
Para pemuda Italia ini hanya bisa merata kekalahan tim mereka.
Video semifinal 1
No comments:
Post a Comment