PEREMPATFINAL PIALA DUNIA 1990
ITALIA vs IRLANDIA 1-0
Stadion Olimpico, Roma, 30 Juni 1990
Gol : Salvatore Schillaci 36' (Ita)
Kartu Kuning : Aldo Serena (Ita) ; Kevin Moran (Irl)
Tuan rumah Italia melaju mulus ke semifinal. Meski demikian publik tetap kurang puas dengan performa tim asuhan Azeglio Vicini ini, terutama karena tim Azzuri masih kesulitan membuat gol. Mereka selalu diselamatkan oleh "bintang dadakan" mereka, Salvatore Schillaci, yang selalu mencetak gol di setiap pertandingan.
Sebelum Piala Dunia, yang diharapkan menjadi bintang lini depan Italia
pastilah duet striker Sampdoria, Gianluca Vialli dan Roberto Mancini,
yang tampil gemilang di Euro 1988. Tetapi ketika kejuaraan berlangsung,
justru duet Juventus, Salvatore Schillaci dan Roberto Baggio-lah yang
menonjol.
Pun kala Italia bersua Republik Irlandia di perempatfinal. Schillaci kembali mencetak gol dan seperti biasa, ini adalah gol tunggal. Berawal dari tendangan keras Roberto Donadoni dari luar kotak penalti yang diblok kiper Irlandia, Pat Bonner, ke sisi kanan. Saking kerasnya, Bonner ikut terpental ke sisi kanan dan gawangnya terbuka. Dengan mudah Schillaci (hanya terlihat kaki) melesakkan bola muntah tadi ke jala Irlandia.
Roberto Donadoni bersaing lawan Kevin Moran.
Italia mampu mempertahankan skor 1-0 hingga akhir pertandingan dan melaju ke semifinal.
Kiper Italia, Walter Zenga, meluapkan kegembiraan bersama rekan-rekannya.
Zenga belum kebobolan satu gol pun hingga babak perempatfinal.
Meski Irlandia telah tersingkir, namun perjuangan tim asuhan Jack Charlton ini mendapat apresiasi. Tak heran, sesampai di negaranya, Paul McGrath, Mick McCarthy dkk. disambut rakyat Irlandia yang memenuhi jalan-jalan kota Dublin.
Video Quarterfinal 1
Friday, 17 August 2012
World Cup 1990 Argentina vs Yugoslavia
PEREMPATFINAL PIALA DUNIA 1990
ARGENTINA vs YUGOSLAVIA 0-0
(adu penalti 3-2)
Florence, 30 Juni 1990
Kartu Kuning : Serrizuela, Olarticoechea, Burruchaga, Troglio, Simon (Arg)
Kartu Merah : Sabanadzovic (Yug)
Adu Penalti:
Argentina - Yugoslavia
1-0 Serrizuela (gol) ; Stojkovic (gagal)
2-1 Burruchaga (gol) ; Prosinecki (gol)
2-2 Maradona (gagal) ; Savicevic (gol)
2-2 Troglio (gagal) ; Brnovic (gagal)
3-2 Dezotti (gol) ; Hadzibegic (gagal)
Gelandang Yugo, Safet Susic (paling kiri) merepotkan dua pemain Argentina, Olarticoechea (tengah) dan Juan Simon. Sayang Yugo harus mengakui keunggulan Argentina 2-3 lewat adu penalti.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTIIILzmFb-eBjNvsSCgmQgQ9DDN_s8nAc6K6mmxiO9zkIPTAk1plkeYnBVgVoEnANZ8VCl2_VRAWp6RIuEJWWgn7oJFFqUc0bVbIg3QFcRvhzDtg8fzgPJmcrnnj7Hdezviy1pm3bKynI/s320/quarterfinal2b.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrFkY_5LkoZjyqvJTP_GNUCbc9MbA05mz2QCqAuT1xGKa-aBEppAcT_qAAaHx0HIOLr6LKVSOz91gGrDDrz1FWA_-TVFDmvcPlw6T94ib1Pu-ZTS-OGm8rcElY3L09gIeiFF4KB9yGaU8x/s320/quarterfinal2c.jpg)
Kapten Argentina, Diego Maradona, berduel melawan bintang Yugoslavia, Robert Prosinecki.
Pertandingan berakhir tanpa gol dan dilanjutkan dengan adu penalti. Maradona sendiri gagal mencetak gol dalam adu penalti tersebut.
Adalah kiper Argentina, Sergio Goycoechea yang menjadi pahlawan Argentina dengan memblok penalti dua eksekutor Yugoslavia, Brnovic dan Hadzibegic.
Goycoechea sebenarnya hanya kiper cadangan. Kiper utama Argentina adalah Nery Pumpido, yang ikut membawa Tim Tango juara Piala Dunia 1986. Goycoechea menempati posisi line-up kiper setelah Pumpido mengalami cedera pada saat pertandingan kedua melawan Uni Soviet.
Video Perempatfinal 2
ARGENTINA vs YUGOSLAVIA 0-0
(adu penalti 3-2)
Florence, 30 Juni 1990
Kartu Kuning : Serrizuela, Olarticoechea, Burruchaga, Troglio, Simon (Arg)
Kartu Merah : Sabanadzovic (Yug)
Adu Penalti:
Argentina - Yugoslavia
1-0 Serrizuela (gol) ; Stojkovic (gagal)
2-1 Burruchaga (gol) ; Prosinecki (gol)
2-2 Maradona (gagal) ; Savicevic (gol)
2-2 Troglio (gagal) ; Brnovic (gagal)
3-2 Dezotti (gol) ; Hadzibegic (gagal)
Gelandang Yugo, Safet Susic (paling kiri) merepotkan dua pemain Argentina, Olarticoechea (tengah) dan Juan Simon. Sayang Yugo harus mengakui keunggulan Argentina 2-3 lewat adu penalti.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTIIILzmFb-eBjNvsSCgmQgQ9DDN_s8nAc6K6mmxiO9zkIPTAk1plkeYnBVgVoEnANZ8VCl2_VRAWp6RIuEJWWgn7oJFFqUc0bVbIg3QFcRvhzDtg8fzgPJmcrnnj7Hdezviy1pm3bKynI/s320/quarterfinal2b.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrFkY_5LkoZjyqvJTP_GNUCbc9MbA05mz2QCqAuT1xGKa-aBEppAcT_qAAaHx0HIOLr6LKVSOz91gGrDDrz1FWA_-TVFDmvcPlw6T94ib1Pu-ZTS-OGm8rcElY3L09gIeiFF4KB9yGaU8x/s320/quarterfinal2c.jpg)
Kapten Argentina, Diego Maradona, berduel melawan bintang Yugoslavia, Robert Prosinecki.
Pertandingan berakhir tanpa gol dan dilanjutkan dengan adu penalti. Maradona sendiri gagal mencetak gol dalam adu penalti tersebut.
Adalah kiper Argentina, Sergio Goycoechea yang menjadi pahlawan Argentina dengan memblok penalti dua eksekutor Yugoslavia, Brnovic dan Hadzibegic.
Goycoechea sebenarnya hanya kiper cadangan. Kiper utama Argentina adalah Nery Pumpido, yang ikut membawa Tim Tango juara Piala Dunia 1986. Goycoechea menempati posisi line-up kiper setelah Pumpido mengalami cedera pada saat pertandingan kedua melawan Uni Soviet.
Thursday, 16 August 2012
World Cup 1990 West Germany vs Czechoslovakia
PEREMPATFINAL PIALA DUNIA 1990
JERMAN BARAT vs CEKOSLOWAKIA 1-0
Stadion : Giuseppe Meazza, San Siro, Milan, 1 Juli 1990
Gol : Lothar Matthaeus 24' pen (Jer)
Kartu Kuning : Klinsmann (Jer), Knovlicek, Moravcik, Bilek, Straka (Cek)
Kartu Merah : Moravcik (Cek)
Usai tampil gemilang di babak penyisihan grup dan mencetak banyak gol, performa Jerman Barat terus menurun.
Juergen Klinsmann terbang ditekel pemain Cekoslowakia.
Aksi Klinsmann yang melakukan penetrasi ke kotak penalti dan dijatuhkan pemain Cekoslowakia, berbuah hadiah penalti.
Lothar Matthaeus yang menjadi eksekutor, menendang bola dengan sangat keras dan lurus menghunjam jala gawang Cekoslowakia, yang dijaga kiper Jan Stejskal.
Lothar Matthaus merayakan golnya. Namun hanya itu saja gol Jerman dalam pertandingan ini, padahal mereka sangat produktif saat penyisihan grup.
Quarterfinal 3
JERMAN BARAT vs CEKOSLOWAKIA 1-0
Stadion : Giuseppe Meazza, San Siro, Milan, 1 Juli 1990
Gol : Lothar Matthaeus 24' pen (Jer)
Kartu Kuning : Klinsmann (Jer), Knovlicek, Moravcik, Bilek, Straka (Cek)
Kartu Merah : Moravcik (Cek)
Usai tampil gemilang di babak penyisihan grup dan mencetak banyak gol, performa Jerman Barat terus menurun.
Juergen Klinsmann terbang ditekel pemain Cekoslowakia.
Aksi Klinsmann yang melakukan penetrasi ke kotak penalti dan dijatuhkan pemain Cekoslowakia, berbuah hadiah penalti.
Lothar Matthaeus yang menjadi eksekutor, menendang bola dengan sangat keras dan lurus menghunjam jala gawang Cekoslowakia, yang dijaga kiper Jan Stejskal.
Lothar Matthaus merayakan golnya. Namun hanya itu saja gol Jerman dalam pertandingan ini, padahal mereka sangat produktif saat penyisihan grup.
Quarterfinal 3
World Cup 1990 England vs Cameroon
PEREMPATFINAL PIALA DUNIA 1990
INGGRIS vs KAMERUN 3-2
Napoli, 1 Juli 1990
Gol : Platt 25', Lineker 87' pen, 105' pen (Ing) ; Omam Biyick 12', Kunde 81' (Kam)
Kartu Kuning : Waddle (Ing) ; Massing, N'Kono, Milla (Kam)
Langkah sensasional wakil Afrika, Kamerun, berlanjut di perempatfinal menghadapi Inggris. Meski kalah nama besar, tetapi apa yang sudah ditampilkan Kamerun membuat mereka juga diperhitungkan.
Striker veteran Kamerun, Roger Milla, ditahan tendangannya oleh Paul Parker.
Penampilan menakutkan Kamerun kembali mereka pertontonkan kala melawan Inggris. Kamerun unggul lebih dulu melalui Francois Omam Biyick. David Platt menyeimbangkan keadaan sehingga paruh waktu pertama berakhir imbang 1-1.
Sembilan menit menjelang pertandingan berakhir, Kamerun mencetak gol lewat Emmanuel Kunde yang membuat mereka memimpin 2-1.
Sayang tiga menit menjelang bubaran, kiper Thomas N'Kono menjatuhkan striker Inggris, Gary Lineker di kotak penalti. Lineker sendiri yang mengeksekusi tendangan itu membuat skor menjadi 2-2, dan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1ZZhNM3VLwd0zE_whZNYUJoVCYjzaRGzk4Ln2IBC47zdWq1_s0rkrQ6evjNhLMGC7Bfc3BHAQZl4WSIa8-RtSy3gBZSsVZrAMAtf-utkhYJcq4reo-gEvDShu4SUj41Am27k9xggbsSTL/s320/quarterfinal4d.jpg)
Pada masa perpanjangan waktu, The Three Lions kembali mendapat hadiah penalti. Gary Lineker kembali menjadi eksekutor dan membawa Inggris memenangi pertandingan.
Berakhir sudah langkah Singa Afrika, Kamerun. Namun mereka bisa pulang dengan kepala tegak. Sensasi mereka terus dikenang hingga kini.
Kubu Jerman Barat pun mengakui kalau mereka lebih berharap Inggris memenangkan pertandingan ini, agar di semifinal, mereka tak berhadapan dengan Kamerun yang sangat sulit diprediksi.
Video Quarterfinal 4
INGGRIS vs KAMERUN 3-2
Napoli, 1 Juli 1990
Gol : Platt 25', Lineker 87' pen, 105' pen (Ing) ; Omam Biyick 12', Kunde 81' (Kam)
Kartu Kuning : Waddle (Ing) ; Massing, N'Kono, Milla (Kam)
Langkah sensasional wakil Afrika, Kamerun, berlanjut di perempatfinal menghadapi Inggris. Meski kalah nama besar, tetapi apa yang sudah ditampilkan Kamerun membuat mereka juga diperhitungkan.
Striker veteran Kamerun, Roger Milla, ditahan tendangannya oleh Paul Parker.
Penampilan menakutkan Kamerun kembali mereka pertontonkan kala melawan Inggris. Kamerun unggul lebih dulu melalui Francois Omam Biyick. David Platt menyeimbangkan keadaan sehingga paruh waktu pertama berakhir imbang 1-1.
Sembilan menit menjelang pertandingan berakhir, Kamerun mencetak gol lewat Emmanuel Kunde yang membuat mereka memimpin 2-1.
Sayang tiga menit menjelang bubaran, kiper Thomas N'Kono menjatuhkan striker Inggris, Gary Lineker di kotak penalti. Lineker sendiri yang mengeksekusi tendangan itu membuat skor menjadi 2-2, dan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-JnldQCh0p56Vo6Q3zN_8bgjPQ-ME0h5GZ0crrhTH5AXwSEB11B0Ts7fslcYMb1L-3OJ_yd97i-jwQafNoEKe1-m1NS6M5bGi2DAfI_Nz4z0vOnfNJb9P6Rla58rI65iE9IAtuSCn3uzj/s320/quarterfinal4c.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1ZZhNM3VLwd0zE_whZNYUJoVCYjzaRGzk4Ln2IBC47zdWq1_s0rkrQ6evjNhLMGC7Bfc3BHAQZl4WSIa8-RtSy3gBZSsVZrAMAtf-utkhYJcq4reo-gEvDShu4SUj41Am27k9xggbsSTL/s320/quarterfinal4d.jpg)
Pada masa perpanjangan waktu, The Three Lions kembali mendapat hadiah penalti. Gary Lineker kembali menjadi eksekutor dan membawa Inggris memenangi pertandingan.
Berakhir sudah langkah Singa Afrika, Kamerun. Namun mereka bisa pulang dengan kepala tegak. Sensasi mereka terus dikenang hingga kini.
Kubu Jerman Barat pun mengakui kalau mereka lebih berharap Inggris memenangkan pertandingan ini, agar di semifinal, mereka tak berhadapan dengan Kamerun yang sangat sulit diprediksi.
Video Quarterfinal 4
World Cup 1990 Italy vs Argentina
SEMIFINAL PIALA DUNIA 1990
ITALIA vs ARGENTINA 1-1
(adu penalti 3-4)
Stadion : San Paulo, Napoli, 3 Juli 1990
Gol: Schillaci 17' (Ita) ; Caniggia 67' (Arg)
Adu Penalti:
1-1 Baresi (gol) ; Serrizuella (gol)
2-2 Baggio (gol) ; Burruchaga (gol)
3-3 De Agostini (gol) ; Olarticoechea (gol)
3-4 Serena (gagal) ; Maradona (gol)
3-4 Donadoni (gagal) ; -
Kartu Kuning : Giannini (Ita) ; Ruggeri, Olarticoechea, Caniggia, Giusti, Batista (Arg)
Kartu Merah : Giusti (Arg)
Semifinal pertama mempertemukan tuan rumah Italia melawan juara bertahan, Argentina. Pertandingan dilaksanakan di kota Napoli, di mana kapten dan bintang Argentina, Diego Maradona, menjadi pujaan di kota tersebut. Napoli yang hanya sebuah klub kecil, menjadi scudetto dua kali sejak Maradona bergabung di sana. Bahkan, sebulan sebelum pertandingan ini, Maradona dan para tifosi Napoli baru saja merayakan manisnya gelar juara liga Italia. Namun, kini para tifosi itu terpaksa memusuhi Maradona karena menjadi lawan Italia untuk berebut tiket ke final Piala Dunia 1990.
Pertandingan berjalan 17 menit, striker Italia asal Juventus, Salvatore Schillaci, tiba-tiba lolos dari jebakan offside. Pemain ini memang suka menunggu di depan dan menjadi pemain yang paling sering terjebak offside, mirip seperti striker AC Milan yang baru saja pensiun, Fillipo Inzaghi.
Lolos dari jebakan offside, Schillaci tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Argentina, Sergio Goycoechea. Dengan mudah Toto, panggilan Schillaci, menceploskan bola ke gawang tim Tango.
Sebetulnya gol ini agak kontroversial karena berbau offside.
Schillaci merayakan golnya, yang menjadi gol kelima sepanjang turnamen.
Schillaci diganjal pemain Argentina.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGoeIS-a_6Nb3XGft3-dpT-zrnAJTuiNxFXXYicKmi8ZQpotIJNNoO3geHfo5GxqROqj4RK_D9YTkd1F43M0-mN0UGKXQ8vbzyy9lyvymVFNH3uqV06c2ThpW1p_x0OlRTC5Qzrtf0SV8x/s320/semifinal1d.jpg)
Seperti diduga sebelumnya, tuan rumah Italia lebih mendominasi permainan dan menyerang sepanjang pertandingan. Argentina waktu itu bermain buruk sepanjang kejuaraan dengan mengandalkan permainan bertahan.
Tapi, petaka datang ke kubu Azzuri pada menit ke-67.
Sebuah umpan lambung dari tengah lapangan disambut Claudio Caniggia dengan sundulan. Dia menang duel udara melawan kiper Italia, Walter Zenga. Bola pun meluncur ke gawang. Skor menjadi 1-1.
Di sisa waktu plus babak perpanjangan waktu, Italia yang terus membombardir gawang Argentina tak mampu membuat gol tambahan. Alhasil diadakan adu penalti.
Sergio Goycoechea, seperti layaknya kiper Amerika Latin lainnya, lebih tangguh dalam adu penalti daripada kiper Eropa semacam Walter Zenga. Kiper Argentina itu mementahkan dua tendangan penalti Italia dan membawa Argentina melaju ke final. Meski demikian, cercaan dari para pengamat sepakbola waktu itu, menyertai langkah Argentina ke final yang tak disertai dengan permainan cantik.
Kesedihan dirasakan pelatih Italia, Azeglio Vicini dan kiper Walter Zenga.
Ambisi besar sebagai tuan rumah untuk menjadi kampiun Piala Dunia pupus sudah.
Para pemuda Italia ini hanya bisa merata kekalahan tim mereka.
Video semifinal 1
ITALIA vs ARGENTINA 1-1
(adu penalti 3-4)
Stadion : San Paulo, Napoli, 3 Juli 1990
Gol: Schillaci 17' (Ita) ; Caniggia 67' (Arg)
Adu Penalti:
1-1 Baresi (gol) ; Serrizuella (gol)
2-2 Baggio (gol) ; Burruchaga (gol)
3-3 De Agostini (gol) ; Olarticoechea (gol)
3-4 Serena (gagal) ; Maradona (gol)
3-4 Donadoni (gagal) ; -
Kartu Kuning : Giannini (Ita) ; Ruggeri, Olarticoechea, Caniggia, Giusti, Batista (Arg)
Kartu Merah : Giusti (Arg)
Semifinal pertama mempertemukan tuan rumah Italia melawan juara bertahan, Argentina. Pertandingan dilaksanakan di kota Napoli, di mana kapten dan bintang Argentina, Diego Maradona, menjadi pujaan di kota tersebut. Napoli yang hanya sebuah klub kecil, menjadi scudetto dua kali sejak Maradona bergabung di sana. Bahkan, sebulan sebelum pertandingan ini, Maradona dan para tifosi Napoli baru saja merayakan manisnya gelar juara liga Italia. Namun, kini para tifosi itu terpaksa memusuhi Maradona karena menjadi lawan Italia untuk berebut tiket ke final Piala Dunia 1990.
Pertandingan berjalan 17 menit, striker Italia asal Juventus, Salvatore Schillaci, tiba-tiba lolos dari jebakan offside. Pemain ini memang suka menunggu di depan dan menjadi pemain yang paling sering terjebak offside, mirip seperti striker AC Milan yang baru saja pensiun, Fillipo Inzaghi.
Lolos dari jebakan offside, Schillaci tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Argentina, Sergio Goycoechea. Dengan mudah Toto, panggilan Schillaci, menceploskan bola ke gawang tim Tango.
Sebetulnya gol ini agak kontroversial karena berbau offside.
Schillaci merayakan golnya, yang menjadi gol kelima sepanjang turnamen.
Schillaci diganjal pemain Argentina.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLyBNa8YMjYoaemyZSCuLe_tOJ5_TtHGlXthoU940GWOT_vHvK46ZzAMn0MZgrcMEv1j0vabkKGnavF7krAKqi719yF1ZlIznTdHyhsIaj7aRQzqLMRRBGI2Y-8VNOmbvOnESsMPajOlxq/s320/semifinal1+7.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGoeIS-a_6Nb3XGft3-dpT-zrnAJTuiNxFXXYicKmi8ZQpotIJNNoO3geHfo5GxqROqj4RK_D9YTkd1F43M0-mN0UGKXQ8vbzyy9lyvymVFNH3uqV06c2ThpW1p_x0OlRTC5Qzrtf0SV8x/s320/semifinal1d.jpg)
Seperti diduga sebelumnya, tuan rumah Italia lebih mendominasi permainan dan menyerang sepanjang pertandingan. Argentina waktu itu bermain buruk sepanjang kejuaraan dengan mengandalkan permainan bertahan.
Tapi, petaka datang ke kubu Azzuri pada menit ke-67.
Sebuah umpan lambung dari tengah lapangan disambut Claudio Caniggia dengan sundulan. Dia menang duel udara melawan kiper Italia, Walter Zenga. Bola pun meluncur ke gawang. Skor menjadi 1-1.
Di sisa waktu plus babak perpanjangan waktu, Italia yang terus membombardir gawang Argentina tak mampu membuat gol tambahan. Alhasil diadakan adu penalti.
Sergio Goycoechea, seperti layaknya kiper Amerika Latin lainnya, lebih tangguh dalam adu penalti daripada kiper Eropa semacam Walter Zenga. Kiper Argentina itu mementahkan dua tendangan penalti Italia dan membawa Argentina melaju ke final. Meski demikian, cercaan dari para pengamat sepakbola waktu itu, menyertai langkah Argentina ke final yang tak disertai dengan permainan cantik.
Kesedihan dirasakan pelatih Italia, Azeglio Vicini dan kiper Walter Zenga.
Ambisi besar sebagai tuan rumah untuk menjadi kampiun Piala Dunia pupus sudah.
Para pemuda Italia ini hanya bisa merata kekalahan tim mereka.
Video semifinal 1
World Cup 1990 England vs Germany
SEMIFINAL PIALA DUNIA 1990
INGGRIS vs JERMAN BARAT 1-1
(adu penalti 3-4)
Stadion : Delle Alpi, Turin, 4 Juli 1990
Gol : Brehme 59' (Jer) ; Lineker 80' (Ing)
Adu Penalti:
1-1 Lineker (gol) ; Brehme (gol)
2-2 Beardsley (gol) ; Matthaeus (gol)
3-3 Platt (gol) ; Riedle (gol)
3-4 Waddle (gagal) ; Thon (gol)
3-4 Pearce (gagal) ; -
Kartu Kuning : Parker, Gascoigne (Inggris) ; Brehme (Jerman)
Pemain muda potensial Inggris saat itu, Paul Gascoigne, berusaha melepaskan tembakan namun dihalangi Jürgen Köhler.
Gascoigne dihentikan Guido Buchwald.
Kapten Jerman Barat, Lothar Matthaeus, ditekel gelandang asal klub Manchester United, Paul Parker.
Rudi Völler dipapah keluar lapangan karena cedera.
Penyerang Jerman, Jürgen Klinsmann, ditebas oleh bek Inggris, Mark Wright.
Aksi penyelamatan kiper Jerman, Bodo Illgner, saat adu tendangan penalti.
Dua eksekutor Three Lions, Chris Waddle dan Stuart Pearce, gagal melaksanakan tugas mereka.
Satu tendangan diblok oleh Illgner, satu lagi melambung di atas mistar gawang.
Andreas Brehme (hijau) dan Andreas Möller (putih) menyambut kiper Bodo Illgner usai Jerman memastikan diri melaju ke final.
Kegembiraan pasukan Jerman.
Video Semifinal 2:
INGGRIS vs JERMAN BARAT 1-1
(adu penalti 3-4)
Stadion : Delle Alpi, Turin, 4 Juli 1990
Gol : Brehme 59' (Jer) ; Lineker 80' (Ing)
Adu Penalti:
1-1 Lineker (gol) ; Brehme (gol)
2-2 Beardsley (gol) ; Matthaeus (gol)
3-3 Platt (gol) ; Riedle (gol)
3-4 Waddle (gagal) ; Thon (gol)
3-4 Pearce (gagal) ; -
Kartu Kuning : Parker, Gascoigne (Inggris) ; Brehme (Jerman)
Pemain muda potensial Inggris saat itu, Paul Gascoigne, berusaha melepaskan tembakan namun dihalangi Jürgen Köhler.
Gascoigne dihentikan Guido Buchwald.
Kapten Jerman Barat, Lothar Matthaeus, ditekel gelandang asal klub Manchester United, Paul Parker.
Rudi Völler dipapah keluar lapangan karena cedera.
Penyerang Jerman, Jürgen Klinsmann, ditebas oleh bek Inggris, Mark Wright.
Aksi penyelamatan kiper Jerman, Bodo Illgner, saat adu tendangan penalti.
Dua eksekutor Three Lions, Chris Waddle dan Stuart Pearce, gagal melaksanakan tugas mereka.
Satu tendangan diblok oleh Illgner, satu lagi melambung di atas mistar gawang.
Andreas Brehme (hijau) dan Andreas Möller (putih) menyambut kiper Bodo Illgner usai Jerman memastikan diri melaju ke final.
Kegembiraan pasukan Jerman.
Video Semifinal 2:
Subscribe to:
Posts (Atom)